Jl. Kelapa Hijau - Bukit Indah Sukajadi - Batam 29642
SEARCH:

                 
  SVD Batam SOVERDIA (Awam SVD) Pelayanan Kitab Suci Pelayananan Internasional Liturgi dan Devosi Tirta Wacana  
         
Firman Tuhan untukku hari ini...
 
Betapa dalamnya Sabda Alkitabiah.
Semoga kita memperlakukannya dengan penghargaan yang tinggi (St. Arnoldus Janssen
)
 
  Yesus naik ke dalam sebuah perahu, yaitu perahu Simon, menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu IA duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. Setelah selesai, Ia berkata kepada Simon, "Bertolaklah ke tempat yang lebih dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." Simon menjawab, "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." (Luk 5:3-5)  
   
   
 
 
Januari 2021
  MASA NATAL
 
REFLEKSI BULAN INI
Mg
Sn
Sl
Rb
Km
Jm
Sb
          1
24 25 26 27 28 29 30
31            

Sabtu, 2 Januari 2021
 
  St. Basilius Agung & St. Gregorius Nazianze, U. PG  
 
UJUD GEREJA INDONESIA:
Semoga kita sebagai bangsa dapat melanjutkan dan makin mengembangkan solidaritas, terlebih dengan mereka yang miskin dan menderita oleh karena wabah Covid-19.
 
 
1 Yoh 2:22-28 | Mzm 98:1-4 | Yoh 1:19-28

Apa yang telah kamu dengar harus tetap tinggal di dalam dirimu (1 Yoh 2:22-28)

Anak-anakku terkasih, barangsiapa menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus, dia itu seorang pendusta! Dan barangsiapa menyangkal baik Bapa maupun Anak, dia itu adalah anti Kristus. Sebab barangsiapa menyangkal Anak, Ia juga tidak memiliki Bapa. Barangsiapa mengakui Anak, ia juga memiliki Bapa. Dan kamu, apa yang telah kamu dengar dari semula, itu harus tetap tinggal di dalam dirimu. Jika apa yang telah kamu dengar dari semula itu tetap tinggal di dalam dirimu, maka kamu akan tetap tinggal di dalam Anak dan di dalam Bapa. Dan inilah janji yang telah dijanjikan-Nya sendiri kepada kita, yaitu hidup yang kekal. Semua ini kutulis kepadamu, yaitu mengenai orang-orang yang berusaha menyesatkan kamu. Sebab di dalam dirimu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari Yesus. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan Yesus mengajar kamu tentang segala sesuatu — dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta — dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.


Mazmur Tanggapan (Mzm 98:1.2-3b.3c-4; R: 3b)

Ref: Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.

  1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
  2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang dari pada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
  3. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!

Bait Pengantar Injil (Ibr 1:1-2)
    Alleluya
        Pada zaman dahulu Allah berulangkali dan dalam pelbagai cara berbicara
        kepada nenek moyang kita dengan pengantaraan para nabi.
        Pada zaman akhir ini Allah telah berbicara kepada kita dengan pengantaraan
        Anak-Nya.
    Alleluya


Sesudah aku akan datang Dia yang sudah ada sebelum aku (Yoh 1:19-28)

Inilah kesaksian Yohanes ketika orang Yahudi dari Yerusalem mengutus kepadanya beberapa imam dan orang-orang Lewi untuk menanyakan kepadanya: ‘Siapakah Engkau?’ Yohanes mengaku dan tidak berdusta, katanya, “Aku bukan Mesias!” Lalu mereka bertanya kepadanya, “Kalau begitu, siapakah engkau? Elia?” Yohanes menjawab, “Bukan!” “Engkaukah nabi yang akan datang?” Ia pun menjawab “Bukan!” Maka kata mereka kepadanya, “Siapakah engkau? Sebab kami harus memberi jawaban kepada mereka yang mengutus kami. Apakah katamu tentang dirimu sendiri?” Jawab Yohanes, “Akulah suara orang yang berseru-seru di padang gurun: Luruskanlah jalan Tuhan seperti yang telah dikatakan Nabi Yesaya.”
Di antara orang-orang yang diutus itu ada beberapa orang Farisi. Mereka bertanya kepadanya, “Mengapa engkau membaptis jikalau engkau bukan Mesias, bukan Elia, dan bukan nabi yang akan datang?” Yohanes menjawab kepada mereka, “Aku membaptis dengan air; tetapi di tengah-tengah kamu berdiri Dia yang tidak kamu kenal, yaitu Dia yang datang kemudian dari padaku. Membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak.” Hal ini terjadi di Betania yang di seberang Sungai Yordan, di mana Yohanes membaptis orang.

SEORANG temanku dikenal sebagai pribadi yang periang. Ia hidup seakan-akan tidak mempunyai masalah sama sekali. Padahal saya tahu, ia juga menghadapi banyak kesulitan dalam pekerjaan dan dalam relasi dengan anggota keluarga besarnya. Kendatipun hal itu menguras pikirannya, ia selalu rela menolong kalau diperlukan. Apa kuncinya? "Kenali dirimu dan apa tujuan hidupmu, lalu batasi diri dalam lingkaran itu. Yang bukan urusanmu janganlah menjadi beban, tetapi buka hatimu bagi orang agar bisa menolong mereka kalau diperlukan." Saya tahu ia menghayati prinsip itu. Saya yakin ia benar sehingga selalu ada damai di hati.

YOHANES PEMBAPTIS tampil di saat orang-orang Yahudi tertekan oleh banyak hal. Mereka dijajah orang Romawi. Mereka diatur oleh aparatur dari Bait Allah, sementara para imam, kaum Lewi, ahli-ahli Taurat dan orang Farisi hidup dalam kemunafikan. Hadirnya Yohanes memberi harapan. Tapi Yohanes tidak besar kepala. Ia tidak memanfaatkan situasi untuk meraih kuasa. Ia tetap setia pada misinya, karena ia mengenal hakekat dirinya dan apa tujuan hidupnya. Karena itu, dengan jujur ia mengakui dirinya bukanlah Mesias melainkan suara yang berseru-seru di padang gurun. Ia tidak iri hati dengan peranan sentral Yesus, ia sudah bahagia jadi orang di belakang layar.

KUALITAS pribadi seperti Yohanes Pembaptis kita perlukan saat ini untuk turut serta membaharui dunia. Oleh tekanan sosial, manusia ketat berkompetisi dalam banyak. Ketika kalah, ia tidak menerima fakta tersebut, iri hati dengan sesama, lalu berusaha membuat kekacauan yang merugikan banyak orang. Mentalitas ini dengan mudah kita temukan di mana-mana. Tugas para murid Kristus untuk berbuat yang benar agar menjadi agen pembaharu. Ketika kita sanggup membuktikan pentingnya kerendahan hati karena itu sumber damai sejati, kita akan sanggup membawa pengaruh ke dalam masyarakat dunia yang kehilangan arah. Di sini peranan kita sebagai garam dan terang dunia akan terwujud. (ap)

Ingatkanlah kami senantiasa, ya Yesus, agar selalu mengusahakan kerendahan hati yang membawa damai sejati bagi banyak orang. Amin.

© 2021 twm


HARI SEBELUMNYA  |  INDEX  |  HARI BERIKUTNYA
(Teks bacaan diambil dari Buku Bacaan Misale Romawi Indonesia, terbitan Obor, Jakarta)      


 
All stories by TIRTA WACANA Team except where otherwise noted. All rights reserved. | design: (c) aurelius pati soge